Monday, April 17, 2017

Cournot Oligopoly

Cournot Oligopoli: Kolusi

Pasar dengan hanya beberapa perusahaan yang dominan dapat berkoordinasi untuk membatasi output keuntungan mereka dengan mengorbankan konsumen.

Output dibatasi mengarah ke harga pasar yang lebih tinggi. tindakan seperti itu oleh perusahaan ini dikenal sebagai kolusi.

 Kolusi, bagaimanapun, adalah rentan terhadap perilaku kecurangan. Karena kedua belah pihak menyadari insentif ini, mencapai kesepakatan kolusi sering sangat sulit.

Perhitungan Matematis Cournot (Contoh):
Consider the following inverse market demand function:

P=1,000-(Q1+Q2 )

and the cost function for each firm in this market is identical, and given by

Ci (Qi )=4Qi
•Under these condition, cournot oligopoly outputs, prices and profits are examined.

The Cournot oligopoly reaction functions are

Q1=498-1/2 Q2

Q2=498-1/2 Q1 

•These reaction functions can be solved for the equilibrium output. These quantities can be used to compute price and profit.
–Q1=Q2=332
–P=$336
–π1=π2=$110,224

Sweezy Oligopoly

Kondisi untuk Sweezy Oligopoli
  • Ada beberapa perusahaan di pasar yang melayani banyak konsumen.
  •  Perusahaan-perusahaan menghasilkan produk dibedakan. 
  • Setiap perusahaan percaya para pesaingnya akan memotong harga mereka dalam menanggapi penurunan harga tapi tidak akan menaikkan harga mereka dalam menanggapi kenaikan harga.
  • Hambatan masuk ada.
Grafik Sweezy Oligopoly

Jenis Jenis Oligopoli

Pada postingan kali ini dan beberapa setelahnya kita akan membahas tentang Oligopoli. Oligopoli dibedakan berdasarkan kondisi untuk Oligopoli ,Peran keyakinan dan interaksi strategis Maksimalisasi keuntungan.
 Berdasarkan hal-hal di atas dibedakan dalam empat pengaturan oligopoli yaitu:
  1.  Sweezy oligopoli
  2.  Cournot oligopoli
  3.  Stackelberg oligopoli 
  4. Bertrand oligopoli 
  5. Praktek Kolusi
Pada saat memaksimalkan keuntungan di persaingan sempurna, monopoli, dan pasar persaingan monopolistis. Salah satu fitur yang membedakan adalah tidak adanya interaksi strategis antara perusahaan (di pasar monopoli, interaksi strategis tidak relevan karena hanya satu perusahaan ada). Bagian ini kita berfokus pada bagaimana manajer memilih harga yang optimal dan kuantitas di lingkungan pasar pasar oligopoli berikut: Sweezy Cournot Stackelberg Bertrand

Struktur pasar oligopoli ditandai dengan hanya beberapa perusahaan, masing-masing yang relatif besar terhadap total industri. Jumlah khas dari perusahaan adalah antara 2 dan 10. Produk dapat sama atau dibedakan. Pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan disebut duopoli. pengaturan oligopoli cenderung menjadi yang paling sulit untuk mengelola karena manajer harus mempertimbangkan kemungkinan dampak dari keputusan nya pada keputusan perusahaan lain di pasar.

Pembahasan lebih lanjut:
  1.  Sweezy oligopoli
  2.  Cournot oligopoli
  3.  Stackelberg oligopoli 
  4. Bertrand oligopoli 
  5. Praktek Kolusi


Thursday, February 9, 2017

Download Materi Power Point Ekonomi Mikro oleh Walter Nicholson

Yang lagi kuliah teori ekonomi mikro, atau mikro ekonomi 2 atau mikro ekonomi intermediate ini nih file-file materi dalam format power point dari buku Walter Nicholson dengan judul Microeconomic Theory: Basic Principles and Extensions, edisi ke-9. Yang kalo terjemahan indonesianya judulnya Mikro ekonomi intermediate. Yang edisi-11 belum ada.

Walter nicholson microeconomic theory, walter nicholson obituary microeconomic theory basic principles and extensions solution manual, christopher m. snyder, microeconomic theory basic principles and extensions 12th edition pdf, intermediate microeconomics and its application, christopher snyder.

 Ekonomi mikro merupakan ilmu ekonomi yang secara khusus membahas  ekonomi individual.

 Dalam buku ini terbagi menjadi 7 bagian dengan 21 bab. Berikut file presentasi bab-bab bahasannya:

PART 1 INTRODUCTION
1 ECONOMIC MODELS
2 THE MATHEMATICS OF OPTIMIZATION

PART 2 CHOICE AND DEMAND
3 PREFERENCES AND UTILITY
4 UTILITY MAXIMIZATION AND CHOICE
5 INCOME AND SUBSTITUTION EFFECTS
6 DEMAND RELATIONSHIPS AMONG GOODS

PART 3 PRODUCTION AND SUPPLY
7 PRODUCTION FUNCTIONS
8 COST FUNCTIONS
9 PROFIT MAXIMIZATION

PART 4 COMPETITIVE MARKETS
10 THE PARTIAL EQUILIBRIUM COMPETITIVE MODEL
11 APPLIED COMPETITIVE ANALYSIS
12 GENERAL EQUILIBRIUM AND WELFARE

PART 5 MODELS OF IMPERFECT COMPETITION
13 MODELS OF MONOPOLY
14 TRADITIONAL MODELS OF IMPERFECT COMPETITION
15 GAME THEORY MODELS OF PRICING

PART 6 PRICING IN INPUT MARKETS
16 LABOR MARKETS
17 CAPITAL MARKETS

PART 7 UNCERTAINTY, INFORMATION, AND EXTERNALITIES
18 UNCERTAINTY AND RISK AVERSION
19 THE ECONOMICS OF INFORMATION
20 EXTERNALITIES AND PUBLIC GOODS21 POLITICAL ECONOMICS

Wednesday, February 8, 2017

PERILAKU KONSUMEN (UTILITAS & PILIHAN)

Tujuan Mempelajari Perilaku Konsumen
•  Inti dari perilaku konsumen adalah teori pilihan (choice theory)
•  Memahami seberapa rasional orang/individu dalam membuat keputusan / memilih
•  Merupakan dasar dari “teori permintaan”
  –   Kurva demand
  –  Perubahan jumlah barang yg diminta dan permintaan

Teori Pilihan (choice theory)
• Interaksi antara “preferences” dan “constraints” dalam memutuskan pilihan
• Preferences/Preferensi = Urutan / daftar keinginan mulai dari yang paling diinginkan hingga yang tidak diinginkan
• Constraints/Kendala = Keterbatasan/ kendala yang dimiliki seseorang untuk merealisasikan keinginannya tersebut.


Utilitas (Utility)
• Kesenangan / Kepuasan yang diperoleh seseorang dari melakukan kegiatan atau aktivitas ekonomi, seperti konsumsi

Mengukur Utilitas
•   Dua hal yang menyebabkan Utilitas sulit diukur secara langsung:
 –   Karena kondisi dunia selalu berfluktuasi sehingga asumsi ceteris paribus seringkali tidak sesuai.
 –   Tidak adanya unit pengukuran utilitas yang pasti.
•    Meskipun demikian dimungkinkan untuk menganalisis pilihan tanpa arus mengukur utilitas dengan unit yang tepat.

Pendekatan Pengukuran Utilitas
•  Teori Kardinal
–   Mengasumsikan bahwa Utilitas sebagai akibat dari melakukan aktivitas ekonomi, seperti konsumsi suatu/sekumpulan barang, bisa diukur secara tepat dan dalam bentuk besaran angka tertentu. 
•  Teori Ordinal
–       Mengasumsikan bahwa Utilitas sebagai akibat melakukan aktivitas ekonomi, seperti konsumsi suatu/sekumpulan barang, bisa diranking (diurutkan) tingkatannya.


UTILITAS TOTAL & MARGINAL
•  Utilitas TOTAL = Kepuasan/Kesenangan total karena mengkonsumsi suatu produk/barang
•  Utilitas MARGINAL = Tambahan kepuasan/ kesenangan sebagai akibat tambahan konsumsi 1 unit produk/barang

Utilitas Marginal yg semakin menurun (Diminishing Marginal Utility)
• Hingga suatu titik, tambahan utilitas sebagai akibat tambahan konsumsi 1 unit barang semakin lama akan semakin menurun.
• Pilihan & Utilitas Marginal Bagaimana individu melakukan pilihan untuk memaksimalkan Utilitasnya
•  The more the better
•   Prefer more than less
•   Budget terbatas
•   Tidak bisa mempengaruhi harga

Maksimisasi Utilitas & Equilibrium
•         Prinsip dasar pilihan rasional:
–        Jika MUx/Px > MUy/Py
      –        Jika MUx/Px < MUy/Py
•         Maksimisasi Utilitas
      –        Jika MUx/Px = MUy/Py
•         Karena tidak mungkin bisa mengidentifikasi semua faktor yang mempengaruhi utilitas
•         Untuk penyederhanaan analisis utilitas didasarkan asumsi “ceteris paribus”.

Asumsi Ceteris Paribus
•         Mengasumsikan bahwa faktor-faktor lain adalah tetap
•          Faktor yang berubah hanyalah faktor yang sedang menjadi fokus pembahasan (dipelajari)
•          Dengan mengasumsikan faktor lain tetap (tidak berubah), maka kita bisa berfokus hanya kepada faktor2 ekonomi yang mempengaruhi perilaku konsumen (consumer behaviour).

Utilitas dari mengkonsumsi dua barang
Misalkan kita mengasumsikan bahwa seseorang memperoleh utilitas dari mengkonsumsi dua barang; barang X & barang Y , dapat ditunjukkan dengan persamaan:

Utilitas = U (X,Y;Hal – hal lain)

Hal-hal lain yang ada setelah titik koma (;) diasumsikan tidak berubah.


Sumber:  https://akhmadaliyunus.wordpress.com/materi-kuliah/semester-2/teori-ekonomi-mikro-1/


Sunday, November 20, 2016

Contoh Perbedaan Privat Goods, Common Resource, Natural Monopoly dan Public Goods

Privat Goods -exludable dan rivalry contoh: jalan tol yang padat (congested toll road)--> orang harus bayar untuk masuk ke tol (dapat dicegah untuk masuk ke toll jika tidak bayar) dan ada persaingan menggunakan tol (jika sudah digunakan mengurangi penggunaan yang lain)

Natural Monoply - exludable dan non rivalry contoh: jalan tol yang lancar (uncongested toll road)--> orang harus bayar untuk masuk ke tol (dapat dicegah untuk masuk ke toll jika tidak bayar) dan tidak ada persaingan karena lancar..

Common resource - non exludable dan rivalry contoh: jalan umum yang padat (congested nontoll road) --> tidak ada yang dapat mencegah orang untuk menggunakannya tapi karena padat ada persaingan dalam menggunakannya.

Public goods - non exludable dan non rivalry contoh : jalan umum yang lancar (uncongested nontoll road) -->tidak ada yang dapat mencegah orang untuk menggunakannya an tidak ada persaingan karena lancar..

Rent Seeking

Spending money in socially unproductive efforts to acquire, maintain, or exercise monopoly.

Jadi perusahaan mengeluarkan uang sebagai usaha untuk menjaga dan mempertahankan monopoli dengan cara-cara yang tidak produktif. Misal menyuap DPR untuk tetap mendapatkan hak monoply melalui undang-undang (misal oleh pertamina)

Iklan Google

Entri Populer

Berbagi Ke Lainnya